CURUG KIARA, AIR TERJUN ALA-ALA FILM JURASSIC PARK


Atas saran dari seorang guru dan salah satu teman saya, saya disarankan untuk memuat kisah-kisah perjalanan saya ke dalam sebuah blog agar (katanya) kisah saya dapat dinikmati banyak orang.  Karena saya masih baru dan awam dalam menulis blog tentang traveling, mohon maaf apabila banyak kekurangan terutama mengenai dokumentasi. Baiklah, inilah kisah perjalanan saya yang akan saya post pertama kali.

Perjalanan ini berawal dari rencana liburan anak kuliahan sembari menunggu masuk untuk menghadiri acara wajib yaitu Dies Natalis di sebuah kampus. Kami bingung mau kemana, yang jelas pokoknya jalan aja dulu. Saat di tengah jalan, tiba-tiba saya teringat salah satu curug (air terjun) yang pernah saya baca melalui rekomendasi wisata di internet. Curug itu mempunyai panorama alam yang mirip di film-film peradaban kuno ala-ala Jurassic Park. Akhirnya, kami mengarahkan navigasi Google Maps kami ke tempat itu. Curug Kiara namanya.

Curug Kiara
                                                                           
Curug Kiara terletak di Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Menurut warga sekitar, nama "Kiara" diambil dari nama pohon-pohon yang tumbuh disana. Pohon ini memiliki daun yang mirip-mirip seperti daun pakis.

Kami melakukan perjalanan di pagi hari guna menghindari jalanan yang padat dan memiliki waktu yang lebih untuk menikmati curug ini. Lokasinya sudah sangat tepat jika menggunakan Google Maps. Jika naik motor ya gunakan jalur motor di Google Maps, pasti tidak akan nyasar. 

Perlu diperhatikan, sebelum kemari periksa dulu kendaraan kalian apakah kondisinya prima atau tidak. Hal ini dikarenakan tanjakan dan turunan yang menuju ke curug ini sangat-sangat curam. Juga kondisi fisik kalian haruslah dalam keadaan yang benar-benar fit. Treking yang harus dilalui untuk menuju lokasi ini cukup berat. Kalian harus berjalan cukup jauh dari lokasi parkir motor. Selain jauh, trekingnya juga naik dan turun. Jalanan yang akan kalian lewati nantinya semacam tanggul untuk membendung air yang digunakan warga selebar kurang lebih 60 cm. Sebelum turun ke curug, kalian harus membawa perbekalan yang cukup (terutama air) karena warung terakhir terletak di atas curug.

Jalanan menuju Curug Kiara

Pemandangan di sekitar parkiran motor
                                                         
Setelah melewati treking yang menantang, kalian diharuskan untuk menuruni anak tangga yang kemiringannya sekitar 80 derajat. Tenang saja, kayu yang digunakan sangat kokoh dan memiliki pegangan yang tidak licin. Selama kalian turun satu persatu dan berhati-hati, kalian tidak perlu khawatir terpeleset. Di curug ini telah terpampang tulisan bahwa pengunjung dilarang untuk berenang tepat dibawah curug karena sangat dalam. Maka dari itu kami hanya bisa menikmati sejuk dan jernihnya air di aliran sungainya.  Yang menjadi daya tarik tersendiri adalah air terjun yang diapit oleh beberapa tebing tinggi seperti di peradaban kuno ala-ala film Jurassic Park, Anaconda, dan King Kong.

Saya berpose ala King Kong
                                                       
Jernihnya air di aliran sungai dibawah Curug Kiara

Mengunjungi curug ini memang banyak "waspadanya". Ada beberapa tempat disini saya menemukan sungai yang agak dalam dan harus berhati-hati memilih pijakan supaya tahu mana yang dalam dan tidak. Disini saya juga menemukan hewan yang pernah menjadi legenda di Indonesia yaitu Tomcat. Beruntung waktu itu saya tidak menginjaknya. Selain itu, untuk yang berkacamata juga harap waspada. Kacamata teman saya jatuh ke dasar sungai saat berenang. Beruntung tidak jatuh di tempat yang dalam.
Salah satu teman saya, Rizqi, yang kacamatanya jatuh
Fasilitas disini cukup lengkap, sudah ada musala, warung makan, dan juga toilet yang dibangun seadanya. Harga makanan cukup terjangkau dan biaya untuk toilet seikhlasnya.

Karena kami datang terlalu pagi dan di hari kerja, kami belum dikenai tiket masuk karena belum ada penjaga loket yang datang. Namun, kami harus membayar saat pulang nanti. Harganya cukup terjangkau, cukup 20.000 rupiah saja sudah bisa menikmati 4 curug (Curug Bidadari, Curug Batu Ampar, Curug Susun, dan Curug Kiara). Oya, bayar parkir motor juga seharga 5000 rupiah untuk 1 motor. Dikarenakan kendala waktu dan fisik kami yang agak kurang prima, kami hanya mengunjungi Curug Kiara saja.

Tiket masuk
                                                                  
Semoga bila ada kesempatan yang memungkinkan, saya akan kembali untuk mengunjungi 3 curug yang belum sempat saya kunjungi. (*)


Share this

Related Posts

First

11 komentar

komentar
9 Juli 2019 pukul 15.41 delete

Selamat ngeblog, Zidan. Senang rasanya jadi punya kawan diskusi. Petualangan lama pun nanti bisa ditulis juga.

Btw, baru tulisan pertama saja sudah bikin saya kecanduan. Tulisannya enak dibaca, informatif, dan pasti membantu pembaca. Ditunggu postingan berikutnya ya.

Reply
avatar
9 Juli 2019 pukul 16.06 delete

Terima kasih telah berkunjung, Bapak. Secepatnya akan saya tulis yang lama-lama juga.

Reply
avatar
9 Juli 2019 pukul 17.49 delete

Selamat berkarya, Zidan. Terus travelling ya, biar aku punya panutan dan tempat diskusi jalan-jalan. Hehehehe

Reply
avatar
9 Juli 2019 pukul 17.55 delete

Selamat menulis, baru pertama aja udah bikin nunggu kelanjutannya bakal ada apa lagi ya. Keren. Semangatt

Reply
avatar
9 Juli 2019 pukul 18.09 delete

Terima kasih kak atas kunjungannya. Semoga blog ini bermanfaat untuk referensi wisata kalian hehe

Reply
avatar
10 Juli 2019 pukul 09.27 delete

weww jadi pingin muncak lagi niihh :v

Reply
avatar
10 Juli 2019 pukul 09.36 delete

Katanya Mas Tedy kemarin kapok, hayo kok bohong sama saya ....

Reply
avatar
10 Juli 2019 pukul 22.54 delete

Mantapsss, aku request yang daerah Jatim buat pertimbangan liburan wkwk

Reply
avatar
11 Juli 2019 pukul 00.18 delete

secepatnyaa mas rahul. terima kasih sudah berkunjung!

Reply
avatar